Kejamnya Human Trafficking!
Human Trafficking bukan sekadar
penjualan organ !
Negara
kita ini merupakan negara yang sangat menjunjung tinggi Hak Asasi Manusia atau
HAM. Dengan banyaknya undang-undang yang ditetapkan mengenai pelanggaran HAM,
sebenarnya tidak menjadikan manusia takut akan sebab akibat perdagangan manusia
ini. Justru di Indonesia ini yang istilahnya negara demokrasi dan negara taat
HAM, malah menjadi negara yang banyak banget terjadi perdagangan manusia,
bahkan mulai dari bayi hingga dewasa.
- Kenapa Human Trafficking masuk dalam konteks HAM? Karena kalo menurut aku, yang namanya hak asasi kan sangat menjunjung manusia sebagai makhluk Tuhan yang berhak dan wajib dalam menjalani hidup dengan baik gitu. Jadi ngga wajar kalo namanya manusia dijadikan penjualan. Termasuk sudah melanggar undang-undang dan mirisnya, negara kita sudah biasa akan hal itu dan ngga perlu takut kalo seakan-akan masuk penjara/ hukuman apalah itu ya. Btw, kemarin 10 Desember! Hari HAM sedunia kan ya? Right! Selamat Hari HAM Sedunia.
- Secara istilah, perdagangan manusia adalah segala bentuk jual beli terhadap manusia, dan juga ekploitasi terhadap manusia itu sendiri seperti pelacuran (bekerja atau layanan paksa),perbudakan atau praktek yang menyerupainya, dan juga perdagangan atau pengambilan organ tubuh manusia.
- Perdangan manusia bukan sekadar penjualan organ saja, namun banyak sekali dan yang aku tulis sesuai dengan kehidupan sehari-hari :
Kejahatan Seks
Menurut berita yang aku baca di instagram, twitter, dan majalah, kejahatan seks ini
berupa pelacuran atau kerja paksa seks. Aku kaget waktu baca sebuah kisah
nyata, ternyata banyak banget anak kecil yang sudah bekerja sebagai pelacur
bersama ibunya dan parahnya, keluarganya bersikap seolah-olah itu hal wajar,
ngeri kan ya, hiii. Mereka terpaksa bekerja sedemikian karena untuk mencukupi
kebutuhan hidup dengan gaji yang lumayan besar dan biasanya orang-orang seperti
itu susah kalau mau keluar dari pekerjaan yang sudah membuatnya jadi member
bertahan. Termasuk kerja paksa juga kan ya? Dan itu penah dibuat novel, cuma aku lupa siapa penulisnya dan apa judulnya.
Tenaga kerja (perbudakan)
Misalnya profesi sebagai pembantu rumah tangga.
Banyak sekali para pekerja pembantu RT yang diperlakukan sewenang-wenang oleh
majikannya, bahkan sampai menyakiti secara fisik dan batin. Hal itu bisa juga
disebut sebagai Human Trafficking karena
melakukan manusia semena-mena dan
menyalahi aturan HAM.
Eksploitasi terhadap anak
Dalam arti luas, eksploitasi anak bisa berarti
buruh anak. Semacam kegiatan pemaksaan anak di bawah umur untuk bekerja.
Penjualan bayi
Nah, kasus ini paling sering terjadi di
Indonesia. Biasanya mereka yang hamil di luar nikah, saat anaknya lahir,
terpaksa harus menjual bayi ke orang tertentu untuk ditukar dengan uang.
Biasanya mereka mulai bingung, ini anak mau dibawa ke mana, udah haram, nggak
mau ada yang ngurus dan terpaksa mereka menjual bayi yang tidak berdosa ini.
Penjualan organ manusia
Pernah suatu ketika, tahun 2012-an heboh yang
namanya peristiwa penjualan organ. Baik hati, ginjal, mata, dan sebagainya.
Waktu itu booming-booming nya terjadi
di Indonesia. Ada banyak factor yang menyebabkan mereka rela menjual organ.
Bisa jadi karena factor ekonomi, kekurangan uang untuk makan atau biaya
pendidikan, dan terpaksa menjual sebagian organnya. Bisa juga karena ada
organisasi khusus yang suka menculik anak-anak kecil dan menbawanya pergi
kemudian diambil organ-organnya yang dirasa mahal untuk dijual.
Dan
ini ada spesifikasi harga masing-masing organ di pasar gelap berdasarkan survey
pemerintah, antara lain :
1. Sepasang bola
mata: US$
1.525 atau sekitar Rp 14 juta
2. Kulit Kepala: US$ 607 atau sekitar Rp
5,56 juta
3. Tengkorak
dengan Gigi: US$ 1.200 atau sekitar Rp 11 juta
4. Bahu: US$ 500
atau sekitar Rp 4,6 juta
5. Arteri
koroner: US$
1.525 atau sekitar Rp 14 juta
6. Jantung: US$ 119.000
atau sekitar Rp 1,1 miliar
7. Hati: US$ 157.000
atau sekitar Rp 1,4 miliar
8. Tangan dan
lengan: US$
385 atau sekitar Rp 3,5 juta
9. Pint darah: US$ 337
atau sekitar Rp 3,1 juta
10. Limpa: US$ 508
atau sekitar Rp 4,6 juta
11.
Perut: US$ 508
atau sekitar Rp 4,6 juta
12.
Usus Kecil: US$
2.519 atau sekitar Rp 23 juta
13.
Ginjal: US$ 262.000
atau Rp 2,4 miliar
14.
Kandung
empedu: US$
1.219 atau sekitar Rp 11,1 juta
15.
Kulit: US$ 10 atau
sekitar Rp 91.000 per inci persegi
Ada
beberapa hal yang menyebabkan terjadinya Human Trafficking :
1.
Kemiskinan
Biasanya jika seseorang sudah lama miskin dan
malas untuk bekerja, mereka akan melakukan segala hal untuk mendapat uang.
Salah satunya dengan perdagangan manusia ini.
2.
Keinginan cepat kaya
Dunia semakin rumit dan kompleks. Didasari dengan
banyaknya teknologi, sumber daya, persaingan dalam pekerjaan maupun bisnis. Agar
seseorang dapat mencukupi kebutuhannya, zaman sekarang manusia selalu berpikir
untuk memiliki segalanya dengan instan, cepat. Salah satunya dalam hal
kekayaan.
3.
Lemahnya penegakan hukum
Status hukum di negara kita memang selalu menjadi
topik hangat pembicaraan. Banyak memang, orang yang selalu menjunjung tinggi
ilmu-ilmu hukum namun masih lemah dalam penegakannya di kehidupan sehari-hari.
Entah bagaimana cara pemerintah untuk mencari solusi dalam kasus ini yang jelas
penegakan hukum di lingkungan masyarakat masih kurang.
4.
Media Massa
Sejak abad ke-20 hingga 21, media massa sangat
berperan penting dalam kehidupan sehari-hari. Fungsinya pun beraneka ragam.
Bisa sebagai situs jual beli online, pendidikan, hiburan, dan kesehatan. Namun,
tak banyak orang yang memanfaatkan media massa sebagai alat untuk mempengaruhi
manusia untuk melakukan hal buruk seperti human
trafficking ini.
Dari pembahasan di atas, dapat
ditarik kesimpulan bahwa adanya human trafficking ini tidaklah benar,
baik di mata agama, hukum, maupun negara. Hal itu sangat menentang adanya aturan
Hak Asasi Manusia. Apapun solusi yang tepat untuk hal ini, semoga pemerintah
baik dalam maupun luar negeri dapat menetapkan secara bijak dan adil tentang
perdagangan manusia agar kasus ini tidak terus terjadi dari tahun ke tahun.
Intinya adalah kesadaran pribadi dalam diri tiap-tiap manusia.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus